Evaluasi Pengalihan Arus Lalu Lintas, Begini Hasilnya

CIREBON - Sejak tanggal 9 Oktober lalu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon melakukan pengalihan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan dalam kota.

Pengalihan arus lalu lintas atau penutup jalan tersebut dinilai cukup efektif mengurangi volume kendaraan yang masuk ke sejumlah titik keramaian di Kota Cirebon.

Namun di sisi lain, penutupan atau pengalihan arus tersebut membuat arus kendaraan menjadi lebih padat dan terjadi kemacetan di jalur lainnya.

Baca juga:

Ini Titik Jalur di Kota Cirebon yang Diberlakukan Buka Tutup

Buka Tutup Jalan Dinilai Tidak Efektif Tangani Covid-19, Begini Tanggapan Wali Kota Azis

Usai Baca Draft Omnibus Law, Hotman Paris: Selamat untuk Buruh dan Pekerja

Pantauan radarcirebon.com, banyak pengendara khususnya pengendara sepeda motor memilih melawan arus terutama di area Prujakan menuju gudang air Pekalangan. Banyak warga yang memilih lawan arah dibandingkan memutar kembali.

\"Pengalihan arus lalu lintas sementara waktu ini diharapkan bisa dimaklumi oleh masyarakat guna meminimalisir kerumunan di lokasi yang ramai,\" kata Kadishub Kota Cirebon, Andi Armawan.

Terkait adanya kemacetan, Andi Armawan mengaku, sudah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut dengan sudah ditempatkannya personel lainnya guna mengurai kemacetan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengklaim sosialisasi dan edukasi yang diberikan oleh aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMD berhasil menurunkan pelanggaran protokol pencegahan covid-19 di Kota Cirebon.

\"Program ini sangat efektif. Jadi bisa juga program ini dilanjutkan tapi dengan frekuensi yang diatur lagi,” ungkapnya.

Agus juga menambahkan, pemerintah akan mengusulkan kepada wali Kota Cirebon untuk memperpanjang masa work from home (WFH) bagi ASN Pemkot Cirebon.

\"WFH akan berakhir pada 16 Oktober, melihat kondisi masih seperti ini, kami akan usulkan dilanjut hingga tanggal 27 Oktober 2020,” pungkasnya.

Sumber: